Gimana Penyimpanan ASI yang Baik ??
Saat
ini, banyak wanita memilih untuk berkarir di luar rumah daripada sebagai ibu
rumah tangga. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor ekonomi
salah satunya. Nah, secara tidak langsung juga mempengaruhi keberhasilan ASI
eksklusif untuk ibu bekerja. Padahal ASI itu mutlak dibutuhkan buat si baby.
Tapi ibu – ibu tidak perlu khawatir karena ASI bisa di simpan dan kualitasnya
pun tetap terjaga selama cara penyimpanannya benar. Untuk itu, posting kali ini
membahas tentang bagaimana cara menyimpan ASI dengan benar. Hal yang perlu
diperhatikan diantaranya :
Ø Simpan
ASI dalam botol yang telah disterilkan terlebih dahulu.
Ø Botol
yang baik terbuat dari gelas atau kaca. Namun, bila tidak ada, bisa menggunakan
botol plastik yang kuat dan tidak meleleh ketika direndam air panas. Sebaiknya jangan menggunakan botol yang
bergambar karena ada kemungkinan catnya
meleleh jika terkena panas.
Ø Simpan
ASI di dalam botol yang tertutup rapat, jangan ditutup dengan dot karena masih
ada peluang untuk berinteraksi dengan udara.
Cara
penyimpanan ASI yang berbeda akan mempengaruhi daya tahan ASI itu sendiri. ASI
dapat bertahan selama ± 6-8 jam jika disimpan pada suhu ruangan (maksimal 25
derajat Celcius). Suhu ruangan lebih dari 25 derajat Celcius tidak aman untuk
menyimpan ASI. Tips untuk menjaga agar suhu tidak terlalu panas dengan menyelubungi
handuk basah/dingin. Sedangkan ASI dapat
bertahan selama ± 24 jam, jika disimpan pada wadah khusus (tas atau termos)
yang diselubungi es batu atau es balok.
ASI yang
disimpan dalam kulkas (suhu 4 °C) dapat bertahan selama ± 5 hari. Kulkas yang
sering dibuka-tutup akan mempengaruhi suhu di dalam kulkas tersebut, sehingga
menyimpan di bagian terluar tidak menjamin kestabilan suhu. Untuk penyimpanan
ASI dalam freezer (suhu 15 °C) dapat bertahan selama ± 2 minggu. Jika
menggunakan kulkas yang freezer-nya terpisah (memiliki pintu tersendiri), dapat
bertahan selama ± 3-6 bulan.
.
ASI yang sudah disimpan jika akan
digunakan perlu memperhatikan cara – cara berikut :
- Hangatkan wadah ASI dengan mengalirinya dengan air
hangat, atau merendam sebagian wadah dalam air hangat. Usahakan agar
bagian atas wadah (bagian yang ditutup rapat) tidak terkena air hangat
tersebut.
- Jika dikeluarkan dari freezer (ASI dalam keadaan
beku), simpan terlebih dahulu di kulkas selama beberapa jam hingga tampak
mulai mencair sebelum dihangatkan.
- Jangan memanaskan ASI pada suhu yang sangat tinggi
(direbus pada air mendidih), karena akan merusak kandungan gizi di dalam
ASI.
Semoga info ini bisa memberi manfaat dan
dapat diaplikasikan. Karena bagaimana pun, ASI adalah hak bagi bayi untuk
tumbuh kembang menjadi anak yang sehat. #salam sehat
Sumber : - Handayani,
DS. 2007. Gambaran Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Pemberian ASI Eksklusif
Berdasarkan Karakteristik Ibu di Puskesmas Sukawarna Kota Bandung Periode
Desember 2006 s/d Januari 2007. Program D4 Kebidanan Fakultas Kedokteran
Universitas Padjajaran
- http://www.asipasti.co.cc/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar